nusakini.com - Jakarta - Kasus pengeroyokan antar sesama pelajar kembali terjadi. Muhammad Kahfi, seorang pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi korban pengeroyokan sekelompok pelajar lainnya di Jalan Mardani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2022).

Menurut Kanit Reskrim Polsek Cempaka Putih Iptu Tri Teguh, peristiwa pengeroyokan itu bermula saat korban sedang berkendaraan motor bersama dua rekannya.

Selanjutnya, korban kemudian dicegah sekitar 7 orang pelajar lainnnya. Korban lalu dipukuli ramai-ramai, sedangkan rekannya berhasil menyelamatkan diri. 

• Rumah Mewah SYL di Makassar Disita KPK
• Kasus Dugaan Penganiayaan Anggota DPRD Sulsel Makin Melebar, Disinyalir Juga Terlibat Kasus Perampasan
• Legislator Sulsel Diduga Aniaya Seorang Warga, Pengacara Korban Minta Polisi Segera Bertindak
• Mendagri Australia Temui Menkumham, Pererat Kerja Sama Bilateral
• Perkuat Tusi Ditjen PAS, Kemenkumham Rekrut Anggota Polri Berpengalaman

"Korban tiba-tiba dicegat ada kira-kira 6-7 orang, terus jatuh, terus dipukul," kata Iptu Teguh, Rabu (1/6/2022).

Iptu Teguh mengatakan, karena pemukulan itu, korban mengalami luka robek di bagian kepala. Diduga luka tersebut terkena sabetan penggaris besi yang dilayangkan oleh pelaku.

"Korban kemudian mendapat perawatan di rumah sakit dan saat ini sedang menjalani pemulihan di rumahnya", lanjutnya. 

Sementara itu, Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Bachtera Saragih mengatakan keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut.

Ia mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas yang melakukan penganiyaan terhadap pelajar SMK Kampung Jawa tersebut.

"Kami sudah tahu identitas pelajarnya, kita akan tangkap. Jika terbukti mereka melakukan penganiayaan maka akan dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun kurungan penjara," katanya. (*)